Celios memberikan enam rekomendasi utama agar program MBG tidak salah arah:
- Melakukan evaluasi komprehensif terhadap pelaksanaan dan dampak sosial ekonomi program.
- Memprioritaskan wilayah tertinggal dan daerah dengan tingkat gizi rendah.
- Memperbaiki targeting agar fokus ke anak SD di kawasan rawan gizi.
- Mempertimbangkan bantuan tunai kepada orang tua atau wali siswa.
- Melibatkan komunitas lokal dan UMKM dalam rantai pasok makanan.
- Mengelola risiko fiskal dan distorsi pasar agar tidak terjadi lonjakan harga bahan pokok.
Sementara itu, Peneliti Celios sekaligus Direktur Ekonomi Digital, Naihul Huda, menambahkan bahwa masalah utama program MBG ada pada tata kelola dan akuntabilitas.
“Kalau tata kelolanya tidak diperbaiki, potensi korupsi dalam MBG sangat besar. Apalagi jika target 100% tercapai pada 2029, beban APBN akan melonjak drastis dan bisa memicu defisit melebihi batas undang-undang,” kata Naihul.
Ia juga memperingatkan bahaya kebijakan relaksasi impor untuk kebutuhan MBG, seperti impor food tray atau bahan pendukung lainnya. Menurutnya, langkah itu justru bisa melemahkan industri dalam negeri.






