Iniloh.id – Program MBG atau (Makan Bergizi Gratis) yang menjadi unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menuai kritik dari berbagai kalangan, mulai dari pengamat hingga warganet. Kritik utama menyoroti efektivitas dan kualitas pelaksanaan program tersebut.
Presiden Prabowo tidak menampik adanya cibiran terhadap kebijakan itu. Ia bahkan mengaku mendengar langsung ada pihak yang menertawakan gagasan MBG. Namun, Prabowo menegaskan program tersebut berjalan sesuai target.
“Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis berjalan baik, dengan tingkat keberhasilan 99,99 persen sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025,” ujar Prabowo dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Peneliti The Prakarsa, Aditya Utama, menilai pemerintah perlu menyeimbangkan fokus antara kuantitas dan kualitas dalam pelaksanaan program MBG.
Menurutnya, keberhasilan program seharusnya diukur bukan hanya dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari peningkatan gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil.
“Program ini bagus untuk jangka panjang, tapi pemerintah perlu memastikan kualitas gizi benar-benar meningkat, bukan hanya banyaknya porsi yang dibagikan,” tegas Aditya.
Meski diwarnai kritik, pemerintah tetap optimistis MBG akan menjadi fondasi penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Indonesia.






