Menurut Menkeu, perbaikan ini tidak hanya berguna untuk mengerek indikator makro, tetapi juga mulai dirasakan oleh kelas menengah.
Ia memprediksi manfaat pertumbuhan akan “mengalir” ke kelas menengah dalam dua kuartal pertama 2026, sementara sebagian tenaga kerja sudah terserap oleh sistem ekonomi yang mulai tumbuh.
Tidak Ada Pembagian Gratis, Prioritas pada Kesehatan Fiskal
Menjawab usulan-usulan fiskal yang menuntut berbagai bentuk keringanan, Purbaya menegaskan pemerintah tidak akan menempuh langkah memberikan segala sesuatu secara gratis, termasuk kebijakan menaikkan batas gaji tidak kena PPh 21 ke atas Rp10 juta tanpa kajian.
Ia beralasan, kebijakan fiskal harus menjaga kemampuan negara untuk membiayai pembangunan dan program layanan publik.
“Jangan semuanya gratis, nanti pendapatan pajak nol, bubar lah kita. Gimana saya bisa bangun daerah, membiayai program pembangunan, nggak bisa kalau gitu,” kata Purbaya. Pernyataan itu menegaskan pendekatan pemerintah yang menyeimbangkan stimulus dengan disiplin fiskal.
Catatan dan Tantangan ke Depan
Sejumlah tantangan tetap menganggu realisasi cepat dampak kebijakan, antara lain waktu penyaluran kredit ke sektor riil, kesiapan proyek-proyek infrastruktur, serta sentimen investor.
Pemerintah menyebut akan memantau secara ketat perkembangan aliran kredit dan efektivitas paket stimulus, serta membuka opsi tambahan bila diperlukan untuk memastikan target pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja tercapai.






