Iniloh.id – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyampaikan sikap penolakan mereka terlihat kebijakan pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen pada tahun 2025.
Presiden BEM SI, Satria Naufal dalam keterangannya meminta presiden Prabowo membatalkan keputusan tersebut.
Ia turut mendesak Presiden Prabowo agar sesuai dengan ucapannya yakni ingin menyejahterakan rakyat Indonesia.
“Kami (BEM SI) meminta agar dikaji ulang hingga dibatalkan. Presiden Prabowo harus linier dengan ucapannya untuk sejahterakan rakyat,” kata Naufal dalam keterangannya yang dikutip, Jumat (20/12).
Untuk mendukung tuntutan mereka, pihaknya akan melakukan demonstrasi menolak kebijakan kenaikan PPN 12 persen tersebut.
“Kami akan turun (demonstrasi) seluruh Indonesia, jika pak Presiden Prabowo tidak membatalkan kebijakan itu,” tegasnya.
Pasalnya, sikap mereka menolak kebijakan PPN 12 persen, karena tidak sesuai dengan kondisi perekonomian masyarakat Indonesia saat ini.
Pasalnya, tingkat pendapatan masyarakat masih sangat rendah dan tingkat pengangguran yang semakin meningkat.
“Pertimbangannya sudah jelas, pada proses kebijakan PPN naik hingga 12 persen ini tidak diimbangi dengan pendapatan masyarakat, lapangan pekerjaan yang luas,” ujar dia.
“ini akan menurunkan daya beli masyarakat,” jelasnya.






